Serangan gelombang ke dua pandemi tahun ini akhirnya meruntuhkan pertahanan mental. Walau fisik sehat, saya sempat ambruk dan demam berhari hari karena tak kuasa menerima kabar orang-orang terdekat berpulang karena virus corona. Tiap malam saya hanya memilin-milin media sosial sambil melihat berita corona sambil bergumam, Ya “Allah siapa lagi?” Hingga saya demam berhari-hari dan dokter… Lanjutkan membaca Saat Pandemi Mendadak Jadi Penulis Skenario
↧